Bagikan 👇

Timesnusantara.com – Kukar. Kawasan gambut di luar kawasan hutan yang terletak di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, kini menjadi fokus program pengelolaan karbon oleh PT Tirta Carbon Indonesia.

Langkah ini dinilai strategis dalam mendukung upaya konservasi lingkungan sekaligus memberikan manfaat sosial-ekonomi bagi masyarakat setempat.

Pemerintah Kecamatan Muara Kaman menyambut baik inisiatif tersebut. Camat Muara Kaman, Berliang, menyatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap program pengelolaan karbon di kawasan gambut tersebut, dengan menyebut kerja sama itu sebagai wujud nyata kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah untuk pelestarian lingkungan.

“Kerja sama ini sangat baik karena berjalan imbang karena bentuk konservasi alam dan menguntungkan,” ujarnya saat ditemui di Tenggarong, belum lama ini.

Ia menyebutkan bahwa dukungan ini juga akan diperkuat melalui sosialisasi program kepada masyarakat di tingkat desa.

Menurutnya, pemahaman yang menyeluruh sangat diperlukan agar program ini bisa diterima dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di lapangan.

“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah desa untuk melakukan sosialisasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat,” katanya.

Berliang menambahkan bahwa pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan gambut, tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Menurutnya, semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, perlu dilibatkan dalam upaya menjaga keberlangsungan ekosistem yang menjadi bagian penting dari mitigasi perubahan iklim ini.

“Upaya pelestarian ini tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah. Diperlukan kemitraan strategis dan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat,” tuturnya.

Terkait dengan kekhawatiran masyarakat akan terganggunya aktivitas mata pencaharian, Berliang menegaskan bahwa kerja sama ini justru memberikan peluang untuk mengembangkan pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

“Kerja sama ini sangat baik dimana aktivitas masyarakat tidak terganggu,” tambahnya.

Ia pun membantah bahwa proyek konservasi karbon ini akan menimbulkan konflik kepentingan. Ia yakin, bila dilaksanakan secara transparan dan melibatkan masyarakat, justru akan memperkuat ketahanan ekonomi lokal serta menjaga keberlangsungan fungsi ekologis kawasan gambut.

“Kerja sama ini bentuk konservasi alam,” ujarnya.

Pengelolaan kawasan gambut sebagai wilayah penyerapan karbon merupakan bagian dari upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Kalimantan Timur yang memiliki luas lahan gambut signifikan menjadi wilayah yang strategis untuk pelaksanaan proyek berbasis alam ini.

Berliang menyebut langkah PT Tirta Carbon Indonesia di Muara Kaman sebagai sinyal positif dari sektor swasta yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Ia berharap program ini menjadi contoh untuk wilayah lain di Kukar dalam memadukan konservasi lingkungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami optimis, kalau dijalankan dengan tepat, masyarakat akan merasakan manfaatnya dalam jangka panjang,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *