Bagikan 👇

Timesnusantara.com – KUKAR. Dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir kembali dilakukan di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)

Sebanyak 5 ribu bibit mangrove ditanam di kawasan pesisir Desa Tanjung Limau pada Selasa (23/9/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Himpunan Pengusaha Muda Muara Badak (HIPMA), Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), Pokmawas Bina Lestari, serta Pemerintah Kecamatan Muara Badak.

Penanaman berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Warga, pelajar, aparat desa, hingga komunitas lokal turut serta menanam bibit mangrove secara bersama-sama.

Ketua HIPMA Muara Badak, Abdillah, menyampaikan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa menanam mangrove tidak hanya bermanfaat untuk saat ini, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi keberlanjutan pesisir.

“Penanaman magrove ini kedepannya memiliki manfaat yang besar bagi keberlanjutan ekosistem di wilayah pesisir,” ungkapnya.

Pandangan senada disampaikan Ketua Pokmawas Bina Lestari, Mansur. Menurutnya, hutan mangrove bukan hanya berfungsi sebagai pelindung alami dari abrasi, tetapi juga dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata berbasis ekologi yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Selaras dengan itu, Sekretaris Camat Muara Badak, Nurhaeda, mengapresiasi keterlibatan seluruh pihak dalam kegiatan tersebut. Ia menyebut penanaman mangrove sebagai contoh nyata bahwa pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan langkah sederhana apabila didukung oleh komitmen bersama.

Lebih lanjut, Nurhaeda berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang. Menurutnya, penanaman mangrove sebaiknya menjadi program berkesinambungan agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat maupun ekosistem.

“Penanaman mangrove diharapkan dapat memperkuat ekosistem pesisir sekaligus melindungi garis pantai dari abrasi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua panitia kegiatan, Marthen Pata, menambahkan bahwa gerakan ini lahir dari semangat kebersamaan. Ia mendorong agar masyarakat menjaga mangrove hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab semua pihak, tidak terbatas pada pemerintah atau perusahaan saja.

“Jika ribuan bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik, Muara Badak memiliki benteng hijau yang kuat untuk melindungi kawasan pesisir sekaligus menjadi warisan alam bernilai bagi generasi yang akan datang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *